Jumat, 05 Oktober 2012

Monitoring Report Jum'at, 5 Oktober 2012

Berita Terkait HUT TNI
  • METRO TV NEWS - Sejumlah Atraksi Ditampilkan di HUT TNI Ke-67: Peringatan HUT TNI yang ke 67 digelar di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/10). Sejumlah atraksi akan ditampilkan. Bertindak sebagai inspektur upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Inspektur upacara di dampingi oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edi Wibowo, KSAL Laksamana TNI Soeparno dan KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat. Sementara bertindak sebagai komandan upacara adalah Wadenjen Kopassus Brigjen TNI Jaswandi. Dalam acara peringatan HUT TNI kali ini akan diperlihatkan alutsista-alutsista baru dari tahun 2010-2012.
Berita Terkait Revisi UU KPK
  • METRO TV NEWS - Demokrat Usul Revisi UU KPK Dibawa ke Paripurna: Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan, partainya mengusulkan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi dibawa ke rapat paripurna agar bisa dicabut dari program legislasi nasional 2011. Agar DPR tak terbebani dengan polemik. "Kalau dicabut dari prolegnas tentu kami tidak akan terbebani lagi. Periode kami juga sudah habis, kalau periode yang akan datang dimasukan lagi, itu nanti terserah DPR yang akan datang," kata Saan
Berita Terkait Isu Memasuki Triwulan Terakhir 2012
  • SINDO - Demokrat Gencarkan Kegiatan di Daerah: Memasuki triwulan terakhir 2012,Partai Demokrat kian menggencarkan berbagai agenda yang bersentuhan dan memberi manfaat langsung kepada masyarakat di daerah. Menurut Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustopa,para kader Demokrat termasuk mereka yang duduk di kursi DPR maupun DPRD saat ini semakin getol menggelar kegiatan di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Saan menjelaskan, selain sebagai bentuk tanggung jawab dari wakil rakyat dan konstituen, kegiatan para kader Demokrat diyakini sangat efektif untuk memelihara kedekatan dan dukungan dari masyarakat.  “Kita harus aktif bercengkerama dengan masyarakat dan itu bersifat masif.Saya pun demikian,sebagai wakil rakyat dari dapil Karawang,saya lakukan kegiatan-kegiatan bersama masyarakat agar tak ada jarak antara wakil rakyat dengan yang diwakili,”ujar Saan
Berita Terkait Hambalang
  • METRO TV NEWS - KPK Mengarah ke Anas dalam Kasus Hambalang: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan telah menemukan petunjuk yang mengarah pada keterlibatan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Anas diduga terkait dugaan korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Hal itu dikatakan Wakil Ketua KPK Busyro Muqqodas. Dugaan keterlibatan Anas Urbaningrum diperoleh KPK berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi. Namun, KPK belum bisa menyimpulkan petunjuk-petunjuk keterlibatan Anas sebagai bukti. Sebab, semua petunjuk harus disatukan dengan bukti-bukti lainnya. Sebelumnya, KPK telah memeriksa beberapa orang.
Berita Terkait Saan Mustopa - KPK
  • REPUBLIKA - KPK Pertanyakan 50 Ribu Dolar Titipan Nazaruddin: KPK mempertanyakan uang yang dititipkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, sebesar 50.000 dolar Amerika Serikat pada 12 Agustus 2008. "Saya jawab itu pinjaman tapi tidak jadi saya pakai, hari itu juga saya kembalikan," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustopa
Berita Terkait Isu Century
  • SINDO - Century Berpotensi Panaskan Lagi Koalisi: Kepastian dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa kasus Bank Century segera ditingkatkan ke tahap penyidikan sehingga bakal ada tersangka dinilai berpotensi kembali memanaskan konstelasi politik, terutama di internal koalisi. “Apalagi jika nantinya ada yang memanfaatkan kasus itu untuk menyerang Partai Demokrat sebagaimana dinamika sebelumnya. Hubungan antarpartai koalisi akan memanas jika sampai menyentuh Demokrat,” kata pengamat politik dari Charta Politika Arya Fernandes
Berita Terkait Benny Harman – Pilkada NTT
  • WASPADA - Benny Harman main di Pilkada NTT 2013: Anggota DPR asal Partai Demokrat Benny K Harman ditetapkan sebagai calon tunggal gubernur asal Partai Demokrat pada Pemilu Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2013-2018. Benny berpasangan dengan anggota DPRD NTT asal Partai Demokrat Wellem Nope asal daerah pemilihan Timor Tengah Selatan. Pengumuman majunya Benny dalam pemilihan gubernur NTT diumumkan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat NTT di Kupang, hari ini. Pasangan ini juga diusung Partai Republikan, Pelopor, Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB). Deklarasi pasangan calon gubernur ini akan dilakukan pekan depan.
Berita Terkait Jokowi
  • JPNN - Ruhut Anggap Jokowi-Ahok Sudah Pecah Kongsi: Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai koalisi antara PDI Perjuangan dengan Gerindra di Pemilukada DKI Jakarta sudah berakhir. Menurut Ruhut, pasangan Joko Widodo-Basuki yang diusung kedua partai itu juga sudah pecah kongsi. Anggapan Ruhut itu merujuk pada pernyataan politisi senior PDIP, Taufiq Kiemas yang mengaku menyesali kerjasama partainya dengan Gerindra pada Pemilukada DKI 2012.  "Jokowi - Ahok belum dilantik jadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Tapi politisi senior PDI-P Taufiq Kiemas sudah bilang menyesal berkoalisi dengan Gerindra. Belum dilantik, sudah pecah kongsi itu koalisi," kata Ruhut
Berita Terkait Pilpres 2014
  • TUBAS MEDIA - Empat Jenderal Bertarung Di Pilpres 2014: Purnawirawan TNI yang akan bertarung pada pemilihan presiden pada 2014 mendatang harus didukung partai politik. Karena kecil kemungkinan calon independen diberi peluang untuk meramaikan bursa. Pengamat politik Gun Gun Heryanto menilai, bila diukur dari kedekatan dengan partai politik, ada empat purnawirawan jenderal yang diprediksi bakal maju di 2014. Yaitu, tiga mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Wiranto, Jenderal (purn) Endriatono Sutarto dan Marsekal (purn) Djoko Suyanto. Dan satu lagi, mantan Pangkostrad Letjen (purn) Prabowo Subianto. “Djoko Suyanto akan dipertimbangkan oleh Demokrat, Endriartono Nasdem, Prabowo Gerindra, Wiranto dari Partai Hanura. Mereka akan menjadi RI 1 atau RI 2 dari partai masing-masing,” ungkap Gun Gun
Berita Terkait Hartati
  • KOMPAS - Hartati akan Bersaksi dalam Persidangan Anak Buahnya: Direktur Utama PT Hardaya Inti Plantation (PT HIP), Hartati Murdaya Poo, dijadwalkan bersaksi dalam persidangan dua anak buahnya, Direktur Operasional PT HIP Gondo Sudjono dan General Manager Supporting PT HIP, Yani Anshori. Persidangan Yani dan Gondo yang berlangsung terpisah itu digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (4/10/2012). Adapun Gondo dan Yani menjadi terdakwa dalam kasus penyuapan terkait kepengurusan hak guna usaha (HGU) perkebunan di Kecamatan Bukal, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. "Besok (hari ini) Ibu Hartati dipastikan hadir di persidangan Gondo Sudjono dan Yani Anshori sebagai saksi," kata Kuasa Hukum Hartati, Patra M Zein
Berita Terkait RUU Kamnas
  • METRO TV NEWS - DPR Bantah RUU Kamnas Kembali ke Rezim Orba: Komisi I dan Komisi III DPR membantah kalau Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional akan memasukan kembali rezim militer, seperti masa Orde Baru. Sebaliknya, Komisi I menilai, RUU Kamnas justru untuk melindungi rakyat dan NKRI. Bantahan ini disampaikan dalam rapat gabungan DPR dengan Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10). Menurut mereka, pasal-pasal di dalam RUU Kamnas tak memberangus kebebasan demokrasi bagi rakyat. DPR mengaku heran dengan maraknya isu negatif mengenai RUU Kamnas. Padahal RUU itu justru melindungi demokrasi dan kebebasan bersuara.
Berita Terkait Angelina dan Wayan Koster
LIPUTAN 6 - Saksi: Ratusan Ribu Dolar untuk Angelina dan Wayan Koster: Anggota DPR yang telah diberhentikan sementara, Angelina Sondakh, Kamis (4/10), kembali menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Bekas anak buah mantan Bendahara DPP Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Yulianis menjadi saksi atas Angie. Sebelum sidang dimulai, kuasa hukum Angelina meminta Yulianis untuk membuka cadar penutup wajah untuk memastikan benar bekas staf Nazaruddin itu yang bersaksi. Dalam kesaksiannya, Yulianis menyebutkan, 16 transaksi mencurigakan Grup Permai yang masuk ke kantong Angie dan rekannya di Komisi X DPR I Wayan Koster mencapai ratusan ribu dolar AS. Uang itu untuk menggiring agar proyek pembangunan Wisma Atlet jatuh ke tangan Grup Permai. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar