Berita Terkait Musda Demokrat Jabar
- INILAH - Musda Demokrat Jabar Dinilai Kurang Demokratis: Rapat Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Jawa Barat disebut tidak mencerminkan prinsip politik santun dan cerdas yang diajarkan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah menunggu sekian jam tanpa kepastian, penundaan ini bagi sejumlah pengurus daerah menimbulkan kekecewaan dan tanda tanya. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai musda dagelan.
- JPNN - Usai Dibuka Ibas, Rapat Musda Demokrat Jabar Malah Molor: Hari ini DPD Partai Demokrat (PD) Jawa barat menggelar Musyawarah Daerah (Musda) di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jawa Barat. Musda itu dibuka oleh Sekjen PD, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sekitar pukul 15.00 tadi. Setelah Musda dibuka dan kemudian diskors, seharusnya rapat lanjutan sudah dimulai lagi pukul 19.00. Namun hingga sekitar pukul 22.30 tadi belum ada tanda-tanda rapat lanjutan yang harusnya dimpimpin unsur DPD PD Jabar itu bakal dibuka lagi.
Berita Terkait Isu Teror Bom
- KOMPAS - Bom Poso, Wibawa Polisi Dipertaruhkan: Kecaman terhadap teror bom di Poso juga disampaikan anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin. Ia berharap, polisi dapat mengungkap pelaku teror peledakan yang terus berulang itu. "Saya mengecam keras. Sungguh biadab, dan tidak beradab pelaku kejahatan bom tersebut," kata Didi, Senin (22/10/2012) malam. "Wibawa polisi dipertaruhkan untuk mengejar para pelaku. Apalagi ada sejumlah kejadian sebelumnya di beberapa tempat lainnya," lanjut Didi
Berita Terkait Hambalang
- METRO TV NEWS - Demokrat Desak BPK Tuntaskan Audit Hambalang: Partai Demokrat terkejut sekaligus heran. Bagaimana bisa masalah audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kasus Hambalang sudah ramai di media. Sementara hasil auditnya belum ada. "Audit BPK belum final. Tapi kok sudah ramai," kata Wasekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustopa
- OKEZONE - Demokrat Belum Bahas Pengunduran Diri Andi Mallarangeng: Wakil Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie hingga kini mengaku belum ada pembahasan mengenai permintaan agar Andi Mallarangeng mundur dari partai. Kabar tersebut diyakini hanya beredar di kalangan media massa saja. "Orang belum ada apa-apa kok disuruh mundur bagaimana sih," kata Marzuki Alie saat ditemui di DPR RI, Jakarta, Senin (22/10/2012). Marzuki menegaskan, di internal Dewan Pembina belum ada pembicaraan apa-apa terkait hal itu. Sebab, Andi Mallarangeng juga belum pasti terlibat beberapa kasus korupsi di Kementrian Pemuda dan Olahraga, seperti Wisma Atlet dan Sport Center Hambalang.
Berita Terkait Isu Capres
- METRO TV NEWS - LSN Sarankan Demokrat Cari Alternatif Tokoh: Partai Demokrat dinilai harus segera mencari tokoh alternatif untuk diusung dalam pemilihan presiden (pilpres) 2014 mendatang. Pasalnya, Demokrat tak punya sosok bagus di internal partai. "Partai Demokrat di situasi saat ini, yang bisa dikatakan 'sekarat', kalau ingin pulih dan menjadi magnet bagi publik harus mencari tokoh alternatif. Partai Demokrat tidak mempunyai internal yang bagus untuk mengangkat elektabilitas partai," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S. Bakry
- TRIBUNNEWS - Gita Wirjawan Capres Partai Demokrat?: Menteri Perdagangan Gita Wirjawan disebut-sebut bakal diusung Partai Demokrat, sebagai calon presiden (capres) 2014. Munculnya nama mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, sudah mulai diamati sejumlah lembaga survei dan media. Apalagi, melihat trend kenaikan jabatan Gita, dari pimpinan lembaga setingkat BKPM menjadi Mendag. Saat Munas PB PBSI pada 21 September lalu, dalam waktu pencalonan yang relatif singkat, Gita juga langsung terpilih secara aklamasi, sebagai Ketua Umum PB PBSI.
Berita Terkait Capres Demokrat
TRIBUNNEWS - Inilah Nama-nama Capres Partai
Demokrat
Direktur
Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengungkapkan terdapat 3 kelompok
"bidikan" bakal menjadi Capres Partai yang dikomandoi Anas Ubaningrum
tersebut. Yakni Capres dari internal Partai sendiri, keluarga dan Kabinet
Indonesia Bersatu atau para Menteri.
Menurut
peneliti Indo Barometer ini, berdasarkan informasi dan wacana yang diperoleh
dan yang diamati kansnya. Yakni nama Ketua Umum Partai Demokrat Anas
Ubaningrum, Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie.
"Anas
dan Andi, mereka mewakili suara orang muda. Sedangkan Marzuki Alie itu dia
sebagai Ketua DPR juga punya potensi," ungkapnya saat berkomunikasi dengan
Tribunnews, Jakarta, Senin (22/10/2012).
Lalu, bila
Capres berasal dari lingkar keluarga Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY), nama Ibu Negara Ani Yudhoyono, ipar SBY dan Kepala Staff TNI
Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan besan SBY, Hatta
Rajasa disebut-sebut bakal maju dalam bursa calon presiden atau capres 2014.
"Meski
dalam beberapa kali dibantah akan maju, namun nama bu Ani juga berpeluang.
Apalagi dia sering muncul dalam agenda atau acara-acara sosial,"
terangnya.
Sedangkan
Pramono Edhie, menurutnya, selain ipar SBY dan sekarang menjabat KSAD, namun
nama besar sang ayah yang juga tokoh besar bangsa yakni Letjen Pur Sarwo Edi
Wibowo, komandan RPKAD yang terkenal di era 1965. Sosok ini bisa saja diusung
oleh Demokrat untuk kursi RI-1. Apalagi, sampai saat ini Demokrat belum
mempunyai 'jago' untuk itu.
Sementara
Hatta Rajasa, sang besan, lanjutnya, juga mendapat porsi tersendiri akan
diusung Partai Demokrat maju sebagai Capres mendatang. Apalagi dengan posisi
Hatta Rajasa yang juga menkoperekonomian ini sebagai besan SBY.
"Belum
lagi Hatta juga ketua umum Partai PAN, jabatannya juga Menkoperekonomian di
Kabinet. Jadi dia punya kans untuk didukung Partai Demokrat," ungkap dia.
Selain itu
ada nama Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri
Perdagangan Gita Wirjawan juga disebut-sebut akan diusung Partai Demokrat
menjadi Capres. "Mereka ini yang dari kelompok Kabinet," jelasnya.
Namun,
menurutnya, semua nama tersebut masih dilihat elektabilitasnya. SBY sebagai
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat akan menggunakan pengalamannya memenangkan
dua kali Pilpres untuk mengamati nama-nama capres itu.
"Masih
belum bisa dipastikan yang mana akan jadi Capres Demokrat. Yang
elektabilitasnya tinggi akan maju. Dan itu akan dilakukan SBY usai Pileg
setelah April mendatang," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar