Senin, 27 Agustus 2012

Monitoring Report Senin, 27 Agustus 2012

Berita Terkait Isu Penyataan Presiden Koruptor
  • REPUBLIKA - Ketua Fraksi Demokrat Nilai Yusril Keterlaluan: Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf menilai pernyataan mantan menteri hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra yang menjuluki Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden koruptor sudah keterlaluan. Ia pun meminta agar Yusril sebaiknya berkaca sebelum mengeluarkan komentar.   ‘’Kenapa harus kita ciderai dengan mengumbar emosi yang akan meninggalkan luka mendalam bagi rakyat Indonesia yang telah memilih Pak SBY dua kali berturut-turut sebagai presidennya,’’ kata Nurhayati
  • REPUBLIKA - Yusril 'Serang' SBY, Ini Komentar Demokrat: Ketua Divisi Kominfo DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan, pihaknya tak akan melayani pernyataan Yusril Ihza Mahendra yang menyebut 'SBY Presiden Koruptor'.  Dalam akun twitter-nya, mantan menteri hukum dan HAM itu menyebut SBY sebagai presiden koruptor, karena memberi grasi kepada koruptor. Ruhut menyatakan, pihaknya tidak akan mengajukan somasi atas pernyataan kontroversial Yusril tersebut. Menurut Ruhut, rugi jika Demokrat merespons pernyataan Yusril itu dengan berlebihan. "Ngapain kita ladenin kutu kupret. Anggap saja orang sakit," kata dia
  • REPUBLIKA - Sebut SBY Presiden Koruptor, Demokrat Desak Yusril Minta Maaf: Partai Demokrat meminta Yusril Ihza Mahendra meminta maaf kepada SBY lantaran telah menyebut SBY sebagai presiden koruptor. "Kita minta agar Yusril meminta maaf," kata Saan saat dihubungi Republika, Minggu (26/8). Saan menilai pernyataan Yusril di Twitter tidak patut. Hal ini karena alasan yang digunakan Yusril berangkat dari polemik pernyataan Denny Indrayana. Menurut Saan, apabila ada perbedaan pendapat dalam menyikapi pernyataan Denny di twitter, lebih baik perbedaan itu ditujukan langsung kepada yang bersangkutan. "Saya rasa tidak etis dan tidak pantas Yusril mencampuradukan pernyataan Denny Indrayana dengan analogi terhadap presiden SBY," ujar Saan.
Berita Terkait Anas Urbaningrum
  • GATRA - Anas Optimis Demokrat Raih Kembali "Medali Emas": Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum optimis bisa meraih kembali tradisi medali emas, pada pemilu legislatif 2014, seperti yang sudah diraih pada pemilu 2009. "Tantangan membangun kembali tradisi medali emas itu memang berat. Namun, bersama dukungan rakyat, kami yakin Partai Demokrat bisa dan layak untuk terus diberikan mandat politik oleh rakyat," kata Anas Urbaningrum
Berita Terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
  • OKEZONE - Marzuki Alie Persilakan KPK Bidik Mirwan Amir: Ketua DPR RI, Marzuki Alie mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membidik keterkaitan mantan Pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Mirwan Amir, dalam dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). "Jika memang benar, silakan saja KPK untuk menindaklanjutinya," ungkap Marzuki seusai acara Halal Bilhalal bersama Fatayat NU DKI Jakarta di Hotel Twin Plaza, Jakarta, Minggu (26/8/2012).
Berita Terkait Demokrat Yogyakarta
  • TRIBUN JOGJA - Sinarbiyat Mundur, Partai Demokrat Kota Yogya Rontok: Kekuatan Partai Demokrat Kota Yogyakarta mulai tercerai berai.  Satu per satu anggota partai yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengundurkan diri. Runtuhnya tahta politik partai berlambang merci tersebut setidaknya diawali dengan mundurnya Sinarbiyat Nujanat. Mantan ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Yogyakarta periode 2006-2011 sekaligus Wakil Ketua DPRD Yogyakarta resmi mengundurkan diri dari keanggotaanya Jumat (24/8/2012) sore.  Bahkan, menurut Sinarbiyat, aksi mundur itu akan segera disusul oleh anggota DPRD yang lain. Setidaknya enam dari sepuluh anggota DPRD dari Fraksi Demokrat. “Namun waktunya beda-beda. Kapan dan siapa-siapa saja itu privasi mereka. Tunggu saja saatnya,” katanya.
Berita Terkait Hambalang
  • METRO TV NEWS - KPK Belum Cekal Anas: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum pernah mengeluarkan perintah pencekalan terhadap Anas Urbaningrum, terkait kasus Hambalang. "Sejauh ini belum ada keputusan apapun terkait pencekalan Anas. Kasus ini masih dalam pengkajian dan pendalamanan. Jadi tunggu saja kelanjutan kasusnya," kata Ketua KPK Abraham Samad
Berita Terkait Pilkada DKI Jakarta
  • INILAH - Marzuki Alie Ajak Fatayat NU Pilih Fauzi-Nara: Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie menyatakan dukungannya kepada pasangan calon gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Hal tersebut pun kali ini dilakukan Marzukie dalam ceramahnya di hadapan 300 Sahabat Fatayat Nahdatul Ulama. Dalam ceramahnya di hadapan Nachrowi Ramli yang juga hadir dalam acara tersebut, Marzuki beberapa kali menyisipkan beberapa ajakan kepada ibu-ibu tersebut agar mau memilih Nachrowi ataupun Fauzi Bowo pada putaran kedua pemilukada DKI. Kan pak Nachrowi dicintai sahabat Fatayat. Insya Allah jadi haji kita kalau pilih Nachrowi, kata Marzuki di Twins Plaza Hotel, Jakarta, Minggu (26/8/2012)
  • OKEZONE Jokowi Ngaku Takut Dikeroyok Parpol: Meski dalam putaran pertama pemilihan Pemilukada DKI Jakarta calon Gubernur DKI Jakarta Jokowi-Ahok menang, namun Jokowi mengaku takut dengan pasangan lawan Foke-Nara yang didukung oleh 11 partai diputaran kedua nanti. "Ya takut dong. Masa dikeroyok enggak takut sih," kata Jokowi, di sela-sela acara halal bihalal di kantor Sekretariat Tim Kampanye Jokowi-Basuki, Jalan Borobudur No. 22 Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8/2012). Dia pun belum menyiapkan strategi khusus untuk melawan serangan dari partai-partai besar. "Enggak punya, ini masih bingung," terangnya sambil tertawa. 
Berita Terkait Pemilu
  • DETIK - Pendaftaran Peserta Pemilu Ditutup 7 September, KPU Imbau Parpol Segera Daftar: Pendaftaran partai politik peserta Pemilu 2014 dibuka sejak 10 Agustus 2012 hingga 7 September 2012. Komisi Pemilihan Umum mengimbau para parpol yang belum mendaftar untuk segera mendaftarkan parpolnya untuk dilakukan verifikasi. "Dikarenakan masa pendaftaran yang tinggal menyisakan 10 hari lagi (terhitung mulai Senin, 27 Agustus 2012), KPU mengimbau kepada partai politik yang ingin menjadi peserta Pemilu 2014, agar segera mendaftar kepada Pokja Pendaftaran dan Verifikasi Parpol di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol Nomor 29, Jakarta," imbau KPU dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (26/8/2012). Sejak dibuka masa pendaftaran tersebut, hingga hari Jumat 24 Agustus 2012, tercatat 10 partai politik telah mendaftar dan menyerahkan sejumlah berkas dokumen persyaratan.
Berita Terkait Kasus Bank Century
  • OKEZONE - "Kasus Century Gelap Sampai 2014": Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie M Massardie menilai pengusutan kasus bailout Bank Century oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan tuntas selama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat sebagai Presiden. "Selama SBY masih menjadi presiden, tidak mungkin Century bisa diungkap. Sampai 2014, Century tidak bisa diungkap,“ tegas Adhie

OPINIKOMPASIANA

Bagaimana Nasib Demokrat, PKS, PPP, PAN Bila Jokowi Menang?

Kalau dipikir-pikir semakin lama semakin banyak tokoh-tokoh terkenal yang “mengepung” Jokowi. Sebut saja nama-nama seperti Ruhut Sitompul, Rhoma Irama, Hidayat Nur Wahid dan Amin Rais. Nama-nama tokoh-tokoh ini sudah ngetop jauh bertahun-tahun sebelum ngetopnya Jokowi. Mereka juga sudah berpengalaman dan makan asam garam dunia perpolitikan tanah air.

Sekarang ini mereka dengan bendera parpolnya masing-masing berusaha menghambat laju Jokowi menuju DKI 1. Fenomena yang terjadi pada Pilgub DKI kali ini memang sangat menarik. Sosok fenomenal dari Jokowi bisa dibilang sudah menembus batas tradisi perpolitikan tanah air. Jauh dari kota kecil Solo langsung hadir dan bertarung di kalangan elite papan atas politisi kita.

Jokowi dengan sosok yang biasa-biasa saja saat ini akhirnya menjadi Symbol Gerakan Perubahan dari Rakyat Kecil. Karena terlalu cepat popular tentu saja menimbulkan rasa irihati bagi mereka yang bertahun-tahun berpolitik tetapi tidak mendapatkan popularitas. Apakah deretan nama diatas seperti Ruhut, Rhoma, HNW dan Amien Rais juga Iri dan Cemburu dengan popularitas Jokowi? Siapa yang tahu.

Fenomena Jokowi tahun 2012 ini mirip dengan fenomena SBY tahun 2004. Muncul dan langsung bersinar begitu saja. Diluar rasa iri hati maupun cemburu dikalangan politisi kita sebenarnya ada kekuatiran yang menguat dari para politisi dan pimpinan-pimpinan parpol. Kedekatan sosok Jokowi dimata masyarakat ini membuat Demokrat, PPP, PKS, Golkar dan lainnya menganggap Jokowi berpeluang maju menjadi Capres 2014. Dan Jokowi merupakan kader PDIP.

Saya yakin sekali bahwa Golkar, Demokrat, PKS, PPP,PAN dan lainnya sudah menganggap Jokowi akan menjadi pesaing kuat bila diajukan PDIP sebagai capres 2014 Ada ketakutan tersendiri dari partai-partai besar akan keberadaan Jokowi saat ini.

Hal ini mungkin yang menjadi factor utama yang membuat banyak politisi-politisi terkenal mencoba menghambat laju Jokowi menjadi DKI 1. Bila saja Jokowi menjadi DKI 1 dan mampu membuat perubahan besar di Jakarta, sepertinya Capres 2014 akan mutlak menjadi milik Jokowi.

Itu sebenarnya kekuatiran yang berlebihan. Karena seandainya Jokowi menjadi DKI 1 belum tentu Jokowi mampu berbuat perubahan berarti.Peluangnya masih fifty-fifty apakah Jokowi mampu memenuhi harapan banyak rakyat Jakarta. Tapi keberadaan Jokowi dipastikan akan menggelembungkan suara PDIP di Pemilu Legislatif 2014 nanti.
Sesuai dengan judul diatas, apa yang akan terjadi dengan Demokrat, PKS, PPP, Golkar dan lainnya bila Jokowi menang. Kemungkinan besar yang terjadi adalah sebagai berikut :

Malu. Pasti malu tentunya ramai-ramai mengeroyok pendatang baru dan kalah.

Bingung. Pastilah akan bingung apa yang harus dilakukan bila Jokowi benar-benar memenangkan Pilgub DKI. Apakah mencoba mendekati Jokowi plus PDIP dan Gerindra ? Ataukah membuat suatu aksi-aksi “simpatik lainnya” yang bias merayu rakyat menuju Pemilu 2014.

Putus Asa. Ya sudahlah mending masing-masing berusaha mengumpulkan “bekal” untuk hari nanti mumpung sekarang ini masih berkuasa.

Survive. Semakin kuat pesaingnya semakin kuat usaha Parpol-parpol melakukan hal-hal yang benar-benar pro rakyat dan rakyat dapat merasakan manfaatnya.
Mudah-mudahan point ke 4 yang akan terjadi. Amin. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar