Rabu, 07 November 2012

Monitoring Report Rabu, 07 November 2012

Berita Terkait Isu Proyek DPID
  • KOMPAS - Petinggi Demokrat Disebut Bermain di Proyek DPID: Petinggi Partai Demokrat disebut ikut bermain dalam proyek dana penyesuaian infrastruktur daerah (DPID) yang kini menjadi pekara korupsi. Hal ini terungkap melalui kesaksian pengusaha asal Aceh bernama Zamzami dalam persidangan kasus dugaan penyuapan alokasi DPID dengan terdakwa Fahd El Fouz atau Fahd A Rafiq yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (6/11/2012). Mulanya, anggota majelis hakim, Pangeran Napitupulu, mengonfirmasi keterangan Zamzami dalam berita acara pemeriksaan yang dibuat saat penyidikan di KPK. Pangeran membacakan keterangan Zamzami dalam BAP tersebut.
  • JPNN - Kader Golkar Sebut Petinggi Demokrat Salip Proyek Fahd: Pengurus harian di DPD Tingkat I Partai Golkar, Zamzami dihadirkan menjadi saksi untuk Fahd A Rafiq dalam sidang kasus dugaan suap Dana Percepatan Infrastruktur Daerah (DPID) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Selasa (6/11). Dalam kesaksiannya, Zamzami sempat membantah pernyataan hakim Pangeran Napitupulu yang menyebutkan bahwa ada petinggi Partai Demokrat yang terlibat dalam makelar proyek DIPD. "Fahd pernah bilang bahwa proyek diberikan pada petinggi Demokrat. Apa benar pernah bilang begitu pada saudara," tanya hakim Pangeran kepada Zamzami. "Tidak ada yang Mulia," jawab Zamzami.
  • METRO TV NEWS - Zamzani: Fadh Merasa Dijegal Petinggi Demokrat: Petinggi Partai Demokrat disebut ikut bermain dalam proyek Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID). Itu terungkap dari kesaksian pengusaha asal Aceh, Zamzami, saat menjadi saksi dalam persidangan kasus dugaan penyuapan alokasi DPID dengan terdakwa Fahd El Fouz atau Fahd A. Rafiq di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (6/11). Awalnya hakim Pangeran Napitupulu mengkonfirmasi keterangan Zamzami dalam berita acara pemeriksaan yang dibuat saat  penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi. Pangeran membacakan keterangan Zamzami soal adanya petinggi Demokrat memotong proyek yang sedang diurus Fadh.
Berita Terkait Kader Perempuan
  • OKEZONE - Demokrat Panik Kumpulkan Kader Perempuan: Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Saan Mustofa membantah jika partainya terancam gagal mengikuti Pemilu 2014 mendatang lantaran kurangnya kuota perempuan, seperti yang telah disyaratkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu, diketahui saat KPU melangsungkan proses verifikasi faktual terhadap sejumlah partai politik, termasuk Partai Demokrat. Dalam verifikasi tersebut, KPU menemukan adanya kekurangan kuota perempuan di Partai Demokrat.
  • MERDEKA - Pengurus perempuan DPP Demokrat setor muka ke KPU: Partai Demokrat belum memenuhi syarat 30 persen keterwakilan perempuan, saat verifikasi faktual dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menyikapi itu, partai Demokrat akan menginstruksikan pengurus perempuan yang belum terverifikasi, segera mendatangi KPU untuk melapor. "Beberapa ada kunjungan kerja ke daerah. Keluar tapi kan ada surat izin. Nanti kan mereka datang ke KPU," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustopa di DPR, Selasa (6/11).
Berita Terkait Pilpres AS
  • KOMPAS - Komunitas Muslim Ingin Obama Menang: Pada papan pengumuman di Masjid Downtown Islamic Center (DIC), seorang aktivis Demokrat menempelkan selembar kertas ucapan terima kasih atas bantuan anggota jemaah menggalang suara di Pilpres AS kali ini. Tidak diketahui secara persis komposisi kecenderungan suara para jemaah, tetapi sepertinya warna Demokrat cukup kental di sini. ''Saya orang Demokrat, baik dengan huruf d besar maupun d kecil,'' kata Malik Mujahid, salah satu imam dan khotib di Masjid DIC, yang ditemui seusai memimpin shalat berjamaah.
Berita Terkait Pilwakot Cirebon
  • PIKIRAN RAKYAT - Golkar dan Demokrat "Keroyok" PDIP di Pilwalkot Cirebon: Partai Golkar (PG) dan Partai Demokrat (PD) dipastikan resmi berkoalisi untuk mengusung pasangan Ano Sutrisno dan Nasirudin Azis sebagai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Cirebon 2013. Kepastian tersebut tertuang dalam surat rekomendasi yang diterima Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PG dan PD Kota Cirebon dari Dewan Pimpinan Pusat masing-masing yang disampaikan melalui Dewan Pimpinan Daerah Jawa Barat. Plt Ketua DPC PG Kota Cirebon Ganiawati mengatakan, surat rekomendasi dari DPD PG Jawa Barat sebenarnya sudah ia terima beberapa hari lalu dari Sekretaris DPD PG Jawa Barat Iswara dan Wakil Ketua DPD PG Jawa Barat Bidang Pemenangan Pemilu Jabar VIII Ade Anwar Sham.
Berita Terkait Isu Megawati - SBY
  • DETIK - Bertemu Lagi di Istana, Mungkinkah SBY-Mega Rujuk Kembali?: Megawati Soekarnoputri disebut akan hadir dalam penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi Soekarno dan Mohammad Hatta di Istana Merdeka, Jakarta hari ini. Bila benar Mega hadir, ini akan menjadi sisi lain yang menarik perhatian. Menarik diamati karena hubungan Mega dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono renggang sejak SBY mengundurkan diri dari kabinet Mega untuk mencalonkan diri menjadi presiden tahun 2004. Harapan agar Mega 'rujuk' kembali dengan SBY diungkapkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli. Dia berharap pertemuan SBY dan Mega kali ini dapat mencairkan hubungan keduanya.
Berita Terkait Pemilu Kada 2013 - Jabar
  • METRO TV NEWS - KPUD Jabar Buka Pendaftaran Pemilu Kada 2013: Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat membuka pendaftaran calon pasangan gubernur dan wakil gubernur dalam Pemilu Kada Jabar 2013. Meski demikian, hingga kini belum ada satu pun pasangan calon yang mendaftar. Menurut KPUD Jabar, Yayat Hidayat, hingga kini belum di ketahui berapa bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang maju dalam Pemilu Kada. Namun, jika melihat perolehan kursi dewan, Yayat mengatakan terdapat tiga partai politik yang dapat maju tanpa berkoalisi. Ketiga partai itu yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PDIP. Kendati belum ada yang mendaftar, sejumlah nama sudah dielu-elukan akan maju sebagai penguasa Gedung Sate. Di antaranya adalah, calon petahana Ahmad Heryawan yang kembli diusung PKS dan Dede Yusuf yang kini diajukan Partai Demokrat.
Berita Terkait Isu Toilet DPR
  • REPUBLIKA - Anggota Dewan: Toilet Gedung DPR Bau: Anggota Komisi VII DPR, Dewi Aryani menyatakan dukungannya atas proyek DPR dalam perbaikan toilet. Sebab menurutnya kondisi toilet Gedung Nusantara sudah sangat memprihatinkan. "Kondisi sekarang sangat memprihatinkan, bocor, selang tidak berfungsi, dan bau," ujarnya pada ROL, Selasa (6/11). Dewi menduga kurang baiknya kondisi toilet disebabkan kualitas bangunan yang tidak maksimal. Namun, tidak semua kondisi toilet memprihatinkan. "Kondisi toilet di komisi sudah baik," sebut Politisi PDI Perjuangan tersebut. Dukungan perbaikan juga datang dari Ketua Komisi VII, Sutan Bhatoegana. Ia meminta agar perbaikan tersebut disesuaikan dengan kondisi kerusakan.
Berita Terkait Pilgub Jabar
  • KOMPAS - Pilgub Jabar, PDI-P Tak Akan Berkoalisi: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memastikan diri tidak akan menjalin koalisi dengan partai politik mana pun dalam Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2013. PDI-P murni akan mengusung kadernya untuk menempati calon posisi Jabar 1 dan 2 tersebut. "Kami tidak berkoalisi karena aspirasi teman-teman di daerah menghendaki partai ingin maju sendiri. Aspirasi di daerah menghendaki cagubnya dari PDI-P. Hal itu sekalian menguji soliditas partai di daerah (Jabar)," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Tjahjo Kumolo di DPP PDIP, Jakarta, Selasa (6/11/2012).
Berita Terkait Isu BUMN
  • BERITA SATU  - Dahlan Iskan Minta Waktu Seminggu Lengkapi Bukti: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta waktu satu minggu untuk melengkapi nama-nama dan bukti terkait anggota dewan peminta 'jatah'. Pada Senin (5/11), Dahlan Iskan hanya menyerahkan dua nama anggota dewan dan tiga BUMN serta peristiwa permintaan 'jatah' tersebut kepada Badan Kehormatan DPR. "Jadi Dahlan minta dilengkapi itu satu minggu," kata Wakil Ketua BK Abdul Wahab Dalimunthe dari fraksi Partai Demokrat ketika dihubungi, Selasa (6/11). Pihak BK DPR, kata dia, masih akan melihat sejauh apa Dahlan bisa melengkapi data dan bukti tersebut. Abdul Wahab menambahkan adapun nama yang disebut Dahlan masih dalam status rahasia sehingga belum bisa  disampaikan ke publik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar