Selasa, 13 November 2012

Monitoring Report Selasa, 13 November 2012

Berita Terkait Isu Gula Bakti Sosial
  • KOMPAS - Misteri Gula Baksos Demokrat: Permintaan gula 2.000 ton anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Demokrat oleh Idris Sugeng kepada Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro diduga juga terkait dengan bakti sosial yang dilakukan kumpulan istri politisi Partai Demokrat. Terkait hal ini, Sugeng tidak menjelaskannya secara gamblang. "CSR saya dapat permintaan dari segala penjuru, bukan itu saja," ujar Sugeng
  • LIPUTAN6 - Politisi Demokrat Idris Sugeng Bantah Memeras PT RNI: Politisi Partai Demokrat, Idris Sugeng mengatakan tidak pernah memeras salah satu perusahaan BUMN yakni PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dengan meminta Dirut PT RNI Ismed Hasan Putro sebanyak 20 ribu ton gula untuk kebutuhan masyarakat di daerah pemilihan (dapil)-nya dalam rangka program Corporate Sosial Responsibility (CSR). "Saya menyatakan bahwa tuduhan saudara Ismed Hasan Putro dalam salah satu acara televisi bahwa saya meminta jatah gula dalam rangka CSR sebanyak 20 ribu ton itu adalah tidak benar," kata Idris
Berita Terkait Pilgub Jabar
  • REPUBLIKA - Bagi Demokrat, Keartisan Dede Yusuf adalah Bonus: Partai Demokrat menganggap status sosial calon gubernur Jawa Barat (Jabar), Dede Yusuf, yang masih dikenal sebagai artis semata merupakan sebuah bonus.  Dan hal itu bukan menjadi pertimbangan utama yang membuat partai pemenang pemilu tersebut memutuskan untuk mengusung Dede. Demikian ditegaskan Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). ''Mengapa artis? Saya katakan, itu merupakan hal yang kedua. Yang pertama tentu kompetensi, integritas, sepak terjang, serta pengalaman di Jabar. Soal artis, itu daya tambah. Keuntungan untuk yang bersangkutan,” kata Ibas
  • DETIK - KPU Akan Cek SK Dukungan Demokrat Bagi Dede Yusuf-Lex Laksamana: Jabar akan mengecek keabsahan surat keputusan (SK) dukungan Partai Demokrat yang mengusung Dede Yusuf-Lex Laksamana pada Pilgub Jabar 2013. Jika SK dukungan tidak sah, Demokrat tidak akan bisa mengusung Dede-Lex. "Kita akan cek keabsahan SK dukungan Partai Demokrat bagi pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana," kata Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat
  • DETIK - Pengurus Baru Demokrat Jabar Terbentuk: Susunan pengurus Partai Demokrat Jabar periode 2012-2017 sudah terbentuk. Dalam waktu dekat, struktur kepengurusan akan diumumkan ke publik. "Kepengurusan kita sudah terbentuk sejak Sabtu (10/11/2012)," ujar Fungsionaris DPD Partai Demokrat Jabar Yan Rizal Usman
Berita Terkait Isu Dahlan Iskan
  • GATRA - Demokrat: Sah Saja SBY Jika Mau Ganti Dahlan: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa saja mengganti atau me-reshuffle Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan. "Itu (mengganti Dahlan Iskan-red) hak preogratif beliau. Jadi terserah saja," kata Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok usai menghadiri acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerakan Indonesia Bersih yang dihelat Kementerian Lingkungan Hidup di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin, (12/11). Namun, kepemimpinan gaya Dahlan yang mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) itu, mendapat kritikan Mubarok. Menerutnya, seorang pemimpin tidak boleh acap kali berkelakuan nyentrik. "Nyentrik itu boleh sekali-kali, tapi jangan terus-terusan. Leadership nggak boleh nyentrik," ujarnya.
Berita Terkait Isu Capres Mahfud MD
  • OKEZONE - Demokrat Sebut Mahfud MD Genit: Politikus partai Demokrat I Gede Pasek Suadika menilai pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD terkat mafia narkoba di lingkungan Istana adalah bentuk pencitraan Mahfud untuk dapat mendompleng popularitas. Mahfud sengaja membonceng isu demi kepentingan pencalonan dirinya sebagai calon presiden atau wakil presiden. "Memang wajar beliau yang berminat menjadi capres cawapres seperti itu genit dan gatel ingin mendompleng semua isu yang ada. Itu kan politik biaya hemat. Popularitas dengan bermodal statemen saja," ujarnya
  • INILAH - Ruhut: Mahfud MD Banci Kamera, Yusril Keblinger: Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul memanaskan polemik terkait pemberian grasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada terpidana kasus narkoba Meirika Franola alias Ola. Ruhut menilai Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sedang mencari popularitas, dengan cara mengeluarkan isu adanya mafia yang telah masuk Istana dan mempengaruhi Presiden SBY untuk memberikan grasi kepada terpidana narkoba. "Sahabat saya ini rada banci kamera. Kapan sih dia tidak ingin tampil," ujarnya
Berita Terkait Isu Capres
  • GATRA - Rhoma Irama Harus Punya Kendaraan Politik Jika Ingin Jadi Capres: Ketua DPP Partai Demokrat yang juga Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana mengatakan, raja dangdut dan dai Rhoma Irama harus mempunyai kendaraan politik atau partai jika ingin maju sebagai calon presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014. "Itu sah saja karena mencalonkan diri menjadi presiden adalah hak semua warga negara Indonesia. Hanya dia harus punya kendaraan, yaitu partai politik. Dia nyalon memang haknya, tapi dalam undang-undang diatur seseorang yang ingin menyalonkan diri sebagai presiden, harus dari partai politik," kata Sutan
Berita Terkait Isu Ketum Nasdem
  • REPUBLIKA - Surya Paloh Ambil Alih Ketum Partai Nasdem?: Tampuk pimpinan tertinggi Partai Nasional Demokrat tengah menjadi isu hangat. Kabarnya, Ketua Majelis Nasional Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh bakal mengambil alih kendali perahu partai.  “Benar ada aspirasi kader yang ingin Pak Surya menjadi Ketua Umum Nasdem,” kata Ketua Umum Nasional Demokrat (Nasdem), Patrice Rio Capella 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar